InDAhnYa BeRBAgI

Selalu ingin berbagi, itulah pustaka CONAN.
Saat ada amanah di diri, maka itu adalah perjuangan untuk berbagi dengan tulus dan ikhlas kepada sesama.
Selamat datang semuanya.
Saat kalian merasa harus berbagi, apapun itu, maka disinilah tempatnya.
Sebab, berbagi itu ibadah. Dan ibadah itu surga jaminannya.

Minggu, 02 Februari 2014

SEKARANG, mulai meninggalkan dunia jurnalisme. Masuk ke wilayah pengabdian, menjadi pengajar di beberapa SD/SMP. AKtif menjadi salah satu dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Semarang, Jl. Wolter Monginsidi 119 Semarang.

Juga memegang Lab. Cetak, dengan produk rutin bulanan Tabloid Mahasiswa BENTENG KAMPUS,sebagai sarana interaksi dan komunikasi pelajar mahasiswa Semarang dan sekitarnya. Produk sampingan, menerbitkan beberapa buku tulisan para dosen, seperti :
1. KOMUNIKASI POLITIK, politisasi Komunikasi, tulisan Drs Gunawan Witjaksana M.Si ( Ketua
    STIKOM Semarang ).
2. CARA GAMPANG JADI WARTAWAN : tulisan Drs Didik M. Riyadi ( dosen STIKOM )
3. CARA SEDERHANA DAN MUDAH BIKIN MEDIA SEKOLAH
     Tip n trik media sekolah tetap eksis. : tulisan Drs Didik M. Riyadi
4. MENULIS PUISI ITU MENYENANGKAN : tulisan didik m. riyadi
5. ANTOLOGI PUISI : Dengan Dirimu Kutemukan Diriku dan Sisa Hidupku : tulisan didik m. riyadi
6. GURU MENJADI PENERBIT
    7 Langkah Sederhana Menjadi Penerbit Mandiri : tulisan didik m. riyadi
7.  ANTOLOGI GEGURITAN : DHUDHAG SEMARANG
     Kumpulan puisi bahasa Jawa bareng Widiyartono R ( Redaksi harian Wawasan ) dan Widyo Babahe 
     Leksono.

Minggu, 18 Maret 2012

TIP N TRIK DI DUNIA JURNALISTIK

Wartawan itu dibesarkan di jalanan.
Artinya :
    Pola pikir, tingkah laku, kemampuan mendapatkan berita dengan news value tinggi, dan kekritisan seorang wartawan dibentuk dan digembleng oleh banyak kesulitan, rintangan dan batu sandungan selama dia menekuni pekerjaannya.  Waktu yang membentuk seorang wartawan menjadi dewasa, dalam arti sebenarnya, sehingga mampu mencari solusi dan bahkan mensiasati aneka halangan dan rintangan terkait dengan narasumber, tempat dan waktu. Dan pengalaman itulah yang kemudian menjadi acuan di tip's n trik ini


A. Mensiasati OFF THE RECORD

    Siapapun narasumbernya, apabila kemudian dia mengatakan off the record atas semua data dan informasi yang telah dibeberkannya, maka dia sama menjengkelkannya dengan narasumber yang amat sangat tertutup. Karena itu artinya, sia sialah wawancara yang telah dilakukan.

Ada dua langkah yang dapat kita lakukan kepada  narasumber pertama yang bilang off the record, kita bisa:


a.
Kita terus terang mengatakan kepada narasumber, akan mencarikan narasumber baru atas data dan fakta yang dia punyai, apabila dia tidak enak/takut, saat harus dikutip namanya. Karena permasalahan yang akan dikomentari terkait dengan orang/kelompok/ institusi yang dia tahu dan kenal.

b.
Apabila narasumber, bersikeras tidak ingin data dan fakta yang dia punyai  dipublikasikan, dan bahkan kita sama sekali tidak boleh mencuplik, mencatat apalagi memfotokopi. Apabila  kita menganggap data dan fakta itu sangat urgen dan penting sekali dan harus segera diketahui masyarakat, maka kita dapat 'sedikit memain
kan' kata dan kalimat atas data dan fakta itu agar tidak sama persis dengan yang di off the record kan. Kemudian kita mintakan narasumber lain, yang kompeten dan keberadaannya setingkat atau lebih tinggi dari narasumber pertama, untuk berkomentar tanpa harus minta ijin kepada narasumber pertama.

Kemudian untuk mensiasatinya :
1.
Kita terus mengorek sedetail mungkin data dan fakta yang dipunyai narasumber yang mengatakan off the record itu, bahkan kalau memungkinkan di fotokopi, di foto dan di rekam wawancaranya. Agar kita tidak salah saat mengutipnya nanti.
2.
Atas data dan informasi yang telah kita dapat itu, kita carikan narasumber yang lain, yang kalau pejabat,  lebih tinggi atau setingkat jabatannya, tapi lain dinas. Kalau anggota dewan, kita carikan anggota dewan yang lain. Kalau pakar  atau pengamat, kita cari pakar yang  lain.
3.
Kepada narasumber baru itu, kita beri data dan fakta yang kita dapat itu untuk dipelajari. Setelah dia menguasai, dia kita minta untuk 'ngomong' , berkomentar panjang lebar, dengan kata dan kalimat yang lain, tapi tetap dengan data dan fakta yang sama. Langkah ini, bisa membuat data dan fakta yang off the record itu menjadi on the record.

Catatan :
Tiga langkah diatas bisa kita lakukan, apabila beritanya
- Terkait langsung dengan kepentingan umum, yang kalau tidak terpublikasikan bisa merugikan banyak pihak.
- Ada orang/ kelompok/ institusi, yang dirugikan dan bahkan divonis bersalah secara hukum, apabila data dan fakta itu tidak dimunculkan.
- Apabila ada pembohongan public oleh orang/ kelompok dan insitusi tertentu atas suatu masalah, sehingga secara langsung maupun tidak langsung membuat citra buruk yang bersangkutan
.

B.
MENSIASATI NARASUMBER 
YANG  IRIT BICAR
A

    Amat sangat mengjengkelkan apabila narasumbner yang kita wawacarai, irit menjawab. Yang keluar dari mulutnya hanya, ya, tidak, benar, salah, tidak tahu , dan jawaban jawaban diplomatis lainnya.
    Yang paling penting, saat menjumpai narasumber yang seperti ini adalah, kuasai materi. Kuasai permasalahan yang ingin dimintakan jawaban/ komentar. Kalau perlu, susun pertanyaan yang cenderung memvonis atau menghakimi, sehingga narasumber yang marah atau tersinggung, menjawab panjang lebar untuk melakukan pembelaan atau pembenaran. (Tetap saja semuanya harus tidak boleh menyimpang dari kaidah yang diatur dalam kode etik jurnalistik dan aturan hukum lainnya)

Contoh :

    Atas terlibatnya dua PNS Pemkot Kota Semarang  dalam kasus narkoba, ternyata Walikota  Sukawi Sutarip, enggan dan tidak mau menjawabnya. Atas kemungkinan sangsipun dia enggan berkomentar. Jawaban yang muncul cenderung diplomatis, dan sama sekali tidak menarik untuk diturunkan dalam sebuah berita. Bahkan saat kita tanya nama dan jabatannya, dia lebih memilih diam.
    “Kita tunggu aja hasil pemeriksaan dari aparat, “ itu katanya.

- Atas hal itu, kita bisa memancing … sedikit saja….  ketersinggungan atau amarah beliau, dengan mengutarakan kabar yang sudah beredar diluar.

    “ Katanya namanya AN dan AT  dari Dinas …. Ya pak ? Apa mereka memang pemain lama yang jadi TO aparat ya pak ? Kenapa bapak tidak menindak oknum PNS bawahan bapak yang kelakuannya tidak  baik itu ? … “

    Di jamin, walikota saat disebutkan data dan fakta yang memang sudah beredar di luar, dia akan memberikan jawaban yang agak panjang, dan layak dijadikan berita. Meski untuk itu, akan ada amarah dari bawahan beliau yang ingin cari muka dan  ingin mengamankan bapaknya dari para wartawan usil seperti itu.

    Jadi intinya di sini, wartawan harus menguasai masalah. Wartawan kalau perlu, tahu lebih banyak daripada sang narasumber. Gunanya, untuk memberikan informasi sekaligus memancing komentar narasumber. Saat kita sodori kenyataan kalau masalahnya ternyata lebih besar, lebih ruwet, lebih kompleks daripada berita yang pejabat peroleh dari anak buahnya yang memberikan laporan ABS (asal bapak senang). Bisa dipastikan dia akan bereaksi. Minimal, saat si beliau bungkam tetap tidak mau menjawab tanya wartawan, di kantor anak buah yang beri laporan ABS pasti akan di'habisin'. Hehehe anak buah yang demikian memang patut dihabisin, karena ABS nya dia sering bikin rakyatnya susah.

C.
HUMAS / INFOKOM
GELAR JUMPA PERS


    Saat ini, peran Humas dan atau Infokom, dalam menghambat, mendikte, dan mengarahkan isi berita, untuk kepentingan Pemkot/Pemda/ dan institusi, terasa amat kuat. Untuk kasus kasus yang  berpeluang menjadi heboh kalau diturunkan apa adanya oleh wartawan, diatasi dengan mengumpulkan wartawan dalam sebuah jumpa pers. Data dan fakta yang muncul, bisa dipastikan seratus persen sesuai dengan kebijakan mereka.
    Dan itu sah-sah saja bagi pejabat humas yang bersangkutan, karena itu memang tugasnya. Tugas ? Apa sih tugasnya ? Salah satunya, mengamankan sang pemimpin, dari gangguan wartawan.  Taruhannya tidak baen-baen, jabatan. Kalau di media massa muncul banyak sekali tulisan yang bernada mempertanyakan, menggugat dan menyerang kebijakan, perilaku dan pribadi seorang pemimpin, maka sang pejabat humas dipastikan tidak akan bertahan lama menduduki jabatannya. Dia pasti dianggap 'tidak berhasil mengamankan' sang Bapak dari gangguan wartawan. Maka, muncullah  perilaku 'menganak emaskan' wartawan sebuah media besar dan berwibawa, sementara wartawan yang lain, dianggap hanya sebagai pelengkap saja ...  terkadang bahkan pelengkap penderita ....

    Wartawan wartawan idealis, yang mencari data dan fakta dari sumber lain, atas berita yang di jumpa pers kan, akhirnya terberangus oleh peranan relationship yang dibina pejabat humas/ infokom dengan redaksi atau yang punya wewenang di media. Relationship itu sendiri biasanya terbentuk karena hutang budi akibat  terus digelontor iklan,  fasilitas atau upeti. Seberapapun  akuratnya data dan fakta yang berhasil dihimpun oleh watawan, beritanya akan mental ke keranjang sampah, kalau relationship itu sudah terbina demikian dalamnya.

Contoh :
1.
Saat ditemukan kenyataan, masih ada balita busung lapar di Pasadena. Dan wartawan cenderung akan mengekploitasi pemberitaan itu. Pejabat  terkait, dengan cepat mengumpul
kan wartawan, menggelar jumpa pers dengan memanggil Kadinas Kesehatan Kota. Pejabat itu, juga dengan gesit ngontak redaksi  dan atau pimpinan redaksi, berjaga-jaga kalau sang wartawan tidak bisa diatur untuk mengaman
kan beritanya. 
    Hasilnya, berita yang muncul, di Pasadena  masih ada balita gizi buruk, dan jumlahnya tidak signifikan. Data dan fakta yang dikumpulkan wartawan, yang mengungkap secara detail balita busung lapar itu, mental ke keranjang sampah. Dan itu sering terjadi di lapangan, bahkan hingga saat ini.

2.
Walikota Pasadena ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejati. Namun,  proses pemeriksaan dan penyidikannya tidak juga berjalan. Bahkan cenderung stagnan. Saat demo besar besaran dari LSM se Kota Pasadena digelar, menuntut segera diprosesnya dugaan korupsi Walikota itu. Pejabat terkait pontang panting berusaha mengamankan, agar beritanya tidak keluar di media massa. Hasilnya, media yang menjadi kaki tangannya, yang rikuh karena diberi banyak fasilitas, sendiko dawuh , saat pejabat itu memerintahkan agar berita demo itu tidak usah di muat.
    Sementara wartawan dan media masa,  yang kebetulan mempunyai semangat yang sama-sama idealis, dipastikan akan tetap menurunkan berita itu, apa adanya. Tapi, karena sebagian besar media sudah di'bungkam', gaung dari demo itu lantas seperti embun di pagi hari yang segera lenyap diterpa sinar mentari.
(MENJENGKELKAN ! dan amat sangat menjengkelkan!)

Tapi terkadang, sebuah informasi/ data dan fakta, terkait dengan suatu permasalahan yang sangat urgen, berskala luas dan langsung menyentuh kepentingan masyarakat, hanya  dapat diperoleh lewat Dispen/ Juru Bicara Pemerintah dan lainnya yang ditunjuk.

Contoh :
Atas kasus bom Mega Kuningan, hanya lewat Dispen Polri saja, data dan fakta yang akurat bisa diperoleh. Wartawan yang kemudian mengembangkannya  dengan penelusuran, investigasi dan reportase untuk pengembangan beritanya.

Jadi, bagaimana sikap kita atas
kebijakan itu ?

- Kalau kita sebagai wartawan, ingin aman dan selamat terus bekerja di media yang kita sudah tahu menjadi corong institusi tertentu, disarankan untuk ikut saja arus besar yang sudah dibentuk oleh jajaran redaksi dan manajemen.

- Tapi, kalau sisi idealisme kita merasa terganggu, yang kemudian membuat kita mual , karena tidak bisa menulis apa adanya seperti kenyataan yang ada di lapangan. Kita tidak bisa  melakukan pembelaan atas nama rakyat kecil dan kaum tertindas yang terkalahkan oleh kekuasaan, dan harta,  maka kita dipersilahkan untuk hengkang dari media itu, dan bergabung dengan media yang masih punya nurani.

GRAND FINAL LOMBA CIPTA PUISI ANAK

PENGUMUMAN

Kepada anak-anakku, 50 terbaik LOMBA CIPTA PUISI ANAK 2010 - 2011, dari 5 seri yang telah dengan sukses kita adakan, kami mohon kesediaannya, untuk mengirimkan alamat lengkap terbaru dan tlp/hp yang bisa dihubungi. Karena, kalian, anak-anakku sekalian yang berprestasi, akan kita adu kejujuran dan keseriusan kalian ber sastra lewat sebuah acara grand final, yang akan kita adakan pas pada Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei 2012 besok.Pengumuman ini terpaksa kami lakukan, karena banyak undangan yang kembali dan telp tidak masuk, saat kita mencoba menghubungi kalian, terkait grand final lomba itu.

ebuah piala dari Gubernur Jateng dan walikota Semarang, sudah kita sediakan dan hadiah dari sponsor untuk para pemenangnya kelak. Sementara yang tidak menang, kalian yang sudah masuk 50 terbaik, tetap akan mendapatkan hadiah berupa tabanas ( meski besarannya tidak seberapa ) dan hadiah buku bacaan.

Saya pribadi, mohon maaf, karena tidak bisa melaksanakan lomba ini hingga 10 seri sebagaimana yang saya rencanakan, dikarenakan, adanya pihak-pihak tertentu, seperti prince 27 dan PBM, dan lainnya, yang menghujat dan menuduh saya bermulut besar dan lainnya. Semoga, kalian, yang saya yakin dan saya tahu siapa anda ( prince 27 dan PBM ), diberkahi selalu oleh Allah SWT. SEMOGA ada orang dan atau kelompok lainnya, yang mau dan ada kemampuan menyelenggarakan lomba sastra untuk anak SD danSMP yang sama sekali tidak populer dan tidak mendatangkan keuntungan bagi penyelenggarannya itu. Sekali lagi saya mohon maaf.

Untuk hadiah tabanas, terus terang ada beberapa perbankan yang secara  kebetulan pimpinannya saya kenal secara personal dan senang dengan dunia sastra anak,  bersedia memberi tambahan hadiah untuk para pemenang. Tapi terpaksa saya harus melepas kesempatan membahagiakan dan membanggakan kalian, anak-anakku, karena mereka memberi persyaratan lombanya harus sampai pada 10 seri. Maafkan saya, anak-anakku. Karena ketidaksabaran orang-orang seperti Prince 27 dan PBM serta yang lainnyalah, yang akhirnya membuat saya dan rekan-rekan seniman yang saya ajak mengelola lomba ini, meradang dan patah arang, dan sekali lagi, tidak akan pernah mau lagi menyelenggarakan lomba sastra anak, sebagaimana Lomba Cipta Puisi Anak itu.

Sekali lagi, saya pribadi mohon dengan sangat kalian mengirimkan alamat kalian yang terbaru dan nomer telp/hp yang bisa dihubungi panitia, agar undangan dan telp pemberitahuan untuk mengikuti grand final bisa kalian terima sebelum acara pelaksanaannya pada 2 mei nanti.

Kirimkan via email atau sms ke hp di bawah ini ya.
Maafkan saya, ya anak-anakku sekalian.
Terimakasih.

Hormat saya,

DIDIK M. RIYADI
Koordinator PUSTAKA CONAN
Jl. Candi Mutiara Selatan III / 304 Pasadena
Kalipancur - Ngaliyan - Semarang 50183
Telp. 024.70151727 / 0881 2428 213
email : suararemaja@yahoo.com
http://pustakaconan.blogspot.com





Kamis, 08 Desember 2011

HALAL BIHALAL BPD ADA HARAPAN DAN MASA DEPAN

 HALAL BIHALAL BPD
ADA HARAPAN DAN MASA DEPAN

           “Lakukan evaluasi setiap saat. Dewan komisaris, dirut, kepala cabang harus siap melakukan evaluasi terhadap kinerja jajarannya. Semua tikus yang berpotensi menggerogoti tumbuh kembangnya BPD menjadi darahnya masyarakat Jawa Tengah, harus sedini mungkin  di pites. BPD harus jadi bank nya Jawa Tengah.Saat ini sudah kuat, jangan dijatuhkan lagi. Saya tidak akan bisa lagi mentolelir internal bank yang berusaha membuat gara-gara,” demikian diucapkan dengan keras oleh Bibit Waluyo, Gubernur Jawa Tengah, dalam sambutannya dalam acara Halal Bihalal Keluarga Besar Bank Jateng di MAJT, Minggu malam lalu.

Gubernur Jateng halal bihalal
Hariyono,Dirut Bank Jateng
Bibit Waluyo, Gubernur Jateng
            Teliti, cermat dan sensitif, itu yang diminta Gubernur kepada jajaran Direksi. Agar, bank Jateng makin teguh berdiri kokok menjadi banknya orang Jawa Tengah. Ada banyak peluang Investasi yang bisa diraih, misalnya, pembangunan pabrik gula di Rembang, pabrik Semen di Rembang, pengolahan tanaga panas bumi dan masih banyak lagi. Komisaris dan direksi harus teliti, cermat dan sensitif, melihat peluang investasi itu, sehingga capaian labanya bisa mencapai Rp 1 trilyun.
            Harapan gubernur yang membuncah terhadap keberadaan bank Jateng, mendapat aplaus hangat dari seluruh keluarga besar BPD yng hadir dalam acara halal bihalal tadi malam. Acara benar-benar berlangsung meriah. Duo MC yang memimpin acara, berhasil membangun acara sehingga berlangsung ramai dan meriah. dihadirkannya grup rebana Azahro, dengan lagu-lagu islaminya, membuat suasana halal bihalal makin khusyuk dalam kemeriahannya. Gubernur, Sekda Jateng, dan para tamu undangan, larut dalam prosesi salam – salaman yang mengular panjang dan meriah.
Komisaris Bank Jateng
            Trio cantik dengan busana pink yang  cantik, turut memeriahkan acara dengan lagu-lagu islami yang dibawakannya, bergantian dengan BPD Big band.  Kehangatan suasana halal bihalal, dibarengi harapan akan makin kokohnya keberadaan BPD di tengah persaingan dunia perbankan yang makin ketat.
            “Pesan saya kepada semua jajaran BPD, kalian harus tanya kalau tidak tahu, lapor kalau tidak jelas, jangan sembrono! Hal ini berlaku juga pada seluruh PNS di lingkungan provinsi. Sebab PNS di sini sudah terjebak dalam rutinitas yang tidak produktif. Pagi berangkat, sampai kantor, duduk-duduk, baca koran, nonton TV, ngerumpi, setelah itu pulang. Begitu setiap hari. Beda dengan PNS di Jatim. Saya pernah ke sana, dan saya lihat, PNS nya inovatif, menciptakan kegiatan sendiri setelah rutinitas kerja memberikan pelayanan kepada mamsyarakat selesai. Jadi kesannya,  tidak ada waktu yang terbuang sia-sia. Saya pengin PNS Jawa Tengah juga begitu. “ Demikian harap Gubernur .

terus berprestasi
            Sebelumnya, dirut BPD Hariyono, dalam sambutannya menyampaikan capaian dan keberhasilan BPD selama 2011. “ Selama tahun 2011, bank Jatng telah meraih penghargaan dalam skala nasional, antaralain, BUMD terbaik bidang keuangan ( Best Finance ) dan CEO of The Year pada ajang BUMD Award yang diselenggarakan oleh BKS- BUMD se Indonesia. Platinum Tropy Award sebagai  Bank Berpredikat Sangat Bagus, selama 10 tahun berturut-turut oleh majalah Infobank. Bhakti Koperasi dan UKM, dari Kementrian dalam  Koperasi dan UKM RI atas prestasinya dalam bidang pembinaan dan pengembangan koperasi dan UKM di Jawa Tengah. Serta, Indonesian Development Award (IDA)  2011 dari IHRDP Jakarta, atas prestasinya yang dinilai baik dalam mengelola sumber daya manusia bank Jateng.
            Terkait makin ketatnya tingkat persaingan dunia perbankan di Jawa Tengah, Hariyono mengatakan, pihaknya tidak pernah merasa terintimidasi, dan bahkan mampu membukukan laba usaha hingga akhir Juli ini  sebesar Rp 369,55 miliar atau 114,73 % dari target Rp 322,10 miliar. Disamping kemampulabaan perusahaan, berbagai indikator keuangan sampai akhir Juli 2011, juga menunjukkan kinenrja yang menggembirakan. misalnya, total aset telah mencapai Rp 21,20 trilyun, atau tumbuh sebesar 13,30 % dari posisi akhir tahun 2010 sebesar Rp 18,71 trilyun. Dana masyarakat yang berhasil dihimpun mencapai Rp 18,26 trilyun, jumlah kredit yang disalurkan mencapai Rp 12,83 trilyun dengan kredit bermasalah berhasil ditekan hingga pada posisi angka 1,21 %
            Menguraikan perkembangan indikator keuangan yang baik dan pencapaian berbagai pernghargaan , menunjukkan bahwa kondisi bank jateng sehat, kokoh, dan terpercaya. Dan mensikapi harapan Gubenur agar mengembangkan terus evaluasi untuk mengansipasi kemungkinan disharmonisasi kinerja, Hariyono menyatakan akan melakukan tindakan tegas apabila ada oknum pegawai yang melakukan tindak pelanggaran.
            “Terhadap tindak pelanggaran yang dilakukan  oknum pegawai, managemen tidak segan untuk melakukan tindakan tegas, sehingga menimbulkan efek jera. Sedangkan terhadap karyawan yang berpreistasi, manajemen tidak akan apriori untuk memberikan penghargaan dan kesempatan karier yang lebih baik sesuai sistem yang berlaku.
            Sejuta harapan membuncah seiring dengan acara halal bihalal yang digelar minggu malam lalu. Kemeriahaan acara yang berhasil digelar,  sebagaimana harapan Gubernur, harus menjadi awal dari makin meningkatnya kinerja seluruh jajaran bank Jateng, sehingga bank Jateng benar-benar bisa menjadi banknya wong Jawa Tengah, untuk mendukung program bali deso mbangun deso.Semoga (dmr)

                                                  

BANK JATENG MERIAHKAN PAMERAN Produk INOVASI 2011


                Tidak  mengejar target transaksi, tapi lebih kepada mengenalkan banyak produk nya, stand  bank Jateng  di balai Merbabu, selalu dibanjiri pengunjung pada Pameran Produk Inovasi 2011 yang diselenggarakan 30  september hingga 2 Oktober lalu.  Menurut Bagus Sukmono Hadi, koordinator   stand,  rata-rata pengunjung yang datang untuk bertanya dan mempertanyakan banyak produk bank Jateng, seharinya rata rata  pengunjung.
                “Banyak juga para pelaku UKM yang bertanya tentang kredit untuk mereka, semisal persyaratan dan prosedurnya. Banyak  juga yang kemudian setelah  memperoleh informasi dari sini, esoknya datang ke kantor pusat di jalan Pemuda untuk merealisir keinginannya, “ jelas Bagus,  yang  sesekali terpaksa harus melayani pertanyaan banyak pengunjung di sela-sela menjawab pertanyaan wartawan Sinergi.
                Prosedur yang gampang, bunga yang kompetitif, dan proses pencairan yang tidak berbelit,menurut  Bagus, yang membuat produk KUR dan kredit untuk  UKM, banyak menarik minat banyak  orang untuk mencari informasi di arena pameran. Kalau  diprosentase, yang meminta  penjelasan terkait kredit UKM dalam setiap harinya sekitar 40 persen.
                “Dan itu sebuah pencapaian yang bagus mas, karena keikutsertaan bank Jateng di sini hanya untuk pengenalan atas banyak produk kita. Kita ingin masyarakat sampai pada tataran brand preferent,  mengenal  banyakproduk kita,lengkap dengan kemudahan prosedur dan persyaratannya. Tabunganku,produk  untuk para pelajar,juga ramai ditanyakan.Dan itu adalah peluang yang nantinya bisa digarap lebih jauh oleh  tim marketing kita, “ ungkap Bagus.
                Adanya kuis berhadiah menebak jumlah uang, menurut Bagus, juga memicu banyak pelajar datang ke stand  bank Jateng.  Dari  situlah, banyak  produk bank kemudian dikenal,  untuk kemudian dijadikan referensi, saat harus membutuhkan kredit lunak misalnya.  Atas semuanya itu, menurut Bagus, pameran seperti ini akan terus  diikuti bank Jateng, agar  banyak  produk yang ada di bank Jateng, makin dikenal masyarakatnya.  “Pameran kita  kali ini dikalau dilihat pada jumlah pengunjung setiap harinya,  sukses mas. Hanya kalau kemudian dikaitkan dengan jumlah transaksi yang dilakukan pengunjung  di kantor pusat atau cabang, kita sendiri belum bisa memantaunya.  Yang pasti, kalau melihat dari sekitar  40 persen pengunjung yang serius menanyakan semua  hal terkait  kredit UKM seperti KUR dan lainnya, maka bolehlah kita katakan, stand  bank Jateng telah sukses  mencapai targetnya, mengenalkan dan membuat masyarakat tertarik kemudian melakukan transaksi atas banyak produk bank jateng.” Demikian penjelasan Bagus Sukmono Hadi. (dmr)

destydean batik, satu model satu baju

Desty Nuriska :
INGIN MENYENANGKAN PELANGGAN

            “Pelanggan bagi saya adalah segalanya. Apa yang diminta, model apa yang diinginkan, bahkan mesti hanya membuat satu potong baju pria, saya tetap dengan senang hati melayaninya. Pelanggan adalah aset dan itu mesti dijaga,” demikian kita bisnis Desty Nuriska, pemilik merek dagang Derydean batik, mengatakan kepada Sinergi di rumah yang merangkap butiknya di Lamongan Barat VIII nomer 10 Sampangan Semarang.
            Menjaga kepercayaan dengan pengerjaan yang rapi dan berkualitas, itu yang menjadi ciri produk batik yang dikelola Desty sejak 2009 lalu. Sebagai pemain baru di dunia busana khususnya batik, Desty memang membutuhkan banyak dukungan dan semangat dari orang-orang terdekatnya, juga dunia perbankan. Karena, seperti yang dikatakannya, sebagai pemain baru dengan keterbatasan permodalan, dia masih harus bolak balik Pekalongan Semarang, demi pemenuhan selera para pelanggannya.
            Benar, Desty masih harus mengandalkan pengerjaan motif batik pesanan pelanggan dan juga penjahitannya di pabrik batik Pekalongan. ”Setiap detail motif yang diminta pelanggan, saya berusaha wujudkan dengan perusahaan pembuat batik yang ada banyak di Pekalongan. Setelah motif itu tertuang di atas kain, kemudian saya rancang sesuai dengan permintaan pelanggan. Karena masih harus bolak balik ke Pekalongan, cost produksinya menjadi agak lebih sedikit mahal. ” Ungkapnya.
            Meski agak sedikit mahal, tapi harga yang diterapkan Desty untuk produk busana pria dan wanita serta anak – anak masih amat sangat terjangkau. Untuk batik dengan bahan dasar katun misalnya, dia mematok harga mulai dari Rp 90 ribu hingga Rp 200 ribu. Sementara untuk batik dengan bahan dasar sutra dipatok sekitar Rp 500 ribu. ” Kita juga melayani produk batik di bawah harga Rp 90 ribu. Untuk seragam kantor atau seragam sekolah misalnya, harga per satuannya terkadang sekitar  Rp 50 ribu. Tapi ada juga kantor yang meminta seragam yang bahan kainnya dari sutra, itu tentu saja membuat harganya lebih mahal, karena bahan kainnya saja sudah mahal dari sananya. ” Ungkap Desty lagi.
           
Obsesinya ingin produksi sendiri
            Sebagai pemain baru di dunia bisnis busana batik, Desty selalu siap menerima dan mengerjakan pesanan busana batik seberapapun budjetnya. Semua permintaan itu di iguhkan, diiyakan, meski sebelumnya dia harus menjelaskan kain jenis apa dan bagaimana motif yang tersedia untuk dana yang disediakan pelanggan. ”Hal itu menjadi penting bagi saya, karena saya ingin pelanggan tahu dengan persis kain jenis apa dan motif batiknya bagaimana, atas besaran dana yang tersedia. Saya tidak ingin ada kesalahpahaman dengan pelanggan. Kesannya memang rewel dan ceriwis, tapi itu harus saya lakukan, agar kita bisa sama-sama sepakat atas produk yang akan mereka dapat,” jelas Desty yang saat wawancara agak flu.
            Banyak sudah instansi yang kebutuhan batik dan seragam kantornya dipenuhi oleh Desty. Karyawan Bank Jateng misalnya, menurut Desty banyak yang memesan busana batik kepadanya. Juga para pegawai dan dosen Unnes, yang bahkan memesan desain khusus, yang kemudian dikerjakannya di Pekalongan dengan para pengrajin batik di sana.
            Diakui oleh Desty, kebijakan banyak pemda kabupaten kota di Jateng yang mengharuskan pegawainya mengenakan busana batik di hari-hari tertentu, ikut mendukung tumbuh suburnya industri batik . Dan itu, menurut Desty, turut membesarkan usaha yang dirintisnya turun temurun dari orang tuanya.
            Harga grosir tapi tidak murahan, itulah yang menjadi pegangan Desty dengan Destydean nya. Dengan tingkat persaingan yang dari hari ke hari makin ketat, para pemain di bisnis batik hanya akan dapat bertahan kalau mereka mempunyai ciri khas. Dan untuk mempunyai sebuah ciri khas seperti itu diakui oleh Desty,  amat sulit untuk dilaksanakan. Tapi dia tidak pernah putus asa, sehingga dia bersama timnya terus berusaha mencari ciri khas atas motif dan rancangannya.
            ”Untuk sementara ciri kita ada pada harga yang bersaing dan siap melayani permintaan motif tertentu sesuai permintaan pelanggan. Jahitan kita, meski jahitan konveksi tapi bukan jahitan kodian. Dan kita siap membuat model busana bahkan untuk satu orang saja. Kalaupun kemudian ada yang senang dengan modelnya, kita akan berusaha membedakannya dalam hal warna dan motif batiknya. ” Ungkapnya.
            Lantas ?
”Saya harus mempunyai unit usaha sendiri di Semarang. Mulai dari pembuatan motif batiknya hingga pencelupan warna dan penjahitannya, saya ingin mempunyainya sendiri. Itu salah satu obsesi saya. Saat ini memang belum bisa terlaksana, karena keterbatasan permodalan, tapi dengan bantuan Bank Jateng, saya yakin obsesi itu akan segera terlaksana,” ingin Desty yang bersuamikan Ir Bambang  Setyohadi yang dosen Unnes dan mempunyai satu putra Evan Dery Dean yang masih berumur 2 tahun.
            Konsep butik dengan kelengkapan produksi motif batiknya, juga perancang dan tim penjahit yang berkualitas, menjadi impian untuk dikembangkannya. Ingin main di warna, itulah yang akan menjadi ciri khas batiknya. Dan saat ini yang menjadi trend adalah batik dengan warna-warna cerah. Sehingga di butiknya yang untuk sementara berada di ruang depan rumahnya, warna-warna cerah mendominasi koleksi busananya.
            ”Kepada pelanggan, saya pasti akan memberi hadiah bonus aneka aksesoris. Sementara potongan harga akan kami berikan kepada para karyawan yang membeli dalam jumlah banyak. Silahkan datang ke rumah, karena saya pasti akan memberikan discont 20 persen,” begitu janjinya.
            Saya ingin mengembangkan puring motif khas semarangan dengan menyertakan asem dan blekok, begitu katanya. Kapan itu akan terealisir ?
            ”Tunggu permodalan dari Bank Jateng. Saya optimis, usaha saya ini bisa menjadi besar. Saya tinggal genjot promosinya, juga pemasarannya yang akan diperluas. Yang pasti dengan ciri khas yang akan saya kembangkan, saya yakin usaha saya prospektif dan berani bersaing,” ungkapnya tandas, sembari menutup sesi wawancara di sore yang agak di mendung, di rumahnya yang asri. (dmr)

PUISI - PUISI DIDIK M. RIYADI

Puisi-puisi
didik m. riyadi



LAGU RINDU

 
“ Kala seorang jelata dalam kesengsaraan
Ringan baginya untuk mendaki tumpukan Lumpur “

Betapa
Aku jelata yang coba memanah rembulan
Nanah saja yang mengucur
Deras menjadi tirai nurani
Selalu tidak pernah sampai didambanya diri
Kenapa mesti ada dosa atas rindu ini

Mereka dicemaskan oleh diri mereka sendiri
Dan aku, menulusuri jalan panjang dengan beban noda
Diri Mu sempurna, atas takdir dan hidayahku
Kenapa tidak pernah bisa sempurna sujud syukurku
Kenapa aku tidak pernah bisa ikhlas menerima semua pemberian MU

Padahal lagu rindu selalu aku lantunkan atas kalimat indah Mu
Tubuh ini sudah membuih membawa asma Mu
Mimpipun selalu kuatasnamanakan doa
Linu perih diri ini membayangkan renta itu luluh atas azabmu
Gemetar …..  gelisah ….. dan aku selalu rindu diri Mu
Wahai Sang Kuasa alam

Wahai Sang Kekasih
Turunkan ijin Mu untuk aku bermain dengan nurani
Jangan beri aku dosa lagi
Tutup pintu itu untuk goda gelora ragawi
Aku selalu rindu atas malam-malam syahdu Mu
Dan aku tetap jelata yang ringkih mendaki tumpukan Lumpur
Atas ijinmu wahai Yang Maha Esa

9.43       10/12/09




Aku harus selalu rindu pada Mu wahai


Serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia
                                                                                                QS. Al-Baqarah : 83


aku harus selalu rindu pada Mu wahai
Pada gulita malam saat bersujut mencari hidayah Mu
Pada benderangnya silau ragawi makhluk manis Mu
Kenapa selalu tidak pernah sampai ke angan wahai
Raga ini makin melemah dengan semua anugerah Mu

Pagi ini telah aku sapa dunia dengan senyum
Dan betapa desir hati berlalu bahagia
Mendaki cinta sesama memberi sedekah nurani
Pernah aku sebahagia begini saat dini
Semuanya berpendar memencar menyelusup relung hati
Yang baik-baik selalu baik untuk semua

Tapi di tikungan jalan itu ada kelokan yang memumurkan
Meluluhlantakkan kedirianku
Aku ternyata bukan insan sempurnya di hadapan Nya
Yang tergolek itu aku bahkan belum sempat menengoknya
Dan aku telah sombong menghargai tinggi diri sendiri
Maafkan aku wahai Sang Penguasa Alam
Tolong ajarkan aku memanjat kerendahan hati sang jelata
Tuntun aku menuju ke ikhlasannya
Sebab aku sang jelata lainnya
Yang hampir meninggikan diri padahal semua semata milik Mu
Jangan biarkan aku jatuh cinta pada semu itu wahai Sang

Meski hanya sebentar ijinkan aku mereguk binar Mu wahai
Janji utuh selalu merunut jalan ridho Mu itulah diriku
Apakah belum cukup sujud dan kekinianku wahai Sang
Beri aku selarik kilasan untuk jalan gulitaku
Agar aku tidak makin terperosok pada dina itu
Agar aku tidak makin lena oleh anugerah Mu
Apakah aku harus selalu rindu pada Mu wahai Sang !
                       
10.30        10/12-09



MALAM TADI AKU MENANGIS


Yasin, wal quranul  hakim …….
Gemetar aku runtuh atas kuasa Mu
betapa kecil aku di hariban Mu
berupa titik menjadi tak teraba
kemana semua angkuh diri ini bersembunyi

Yasin …….
Beribu dengung itu memancar ke segala penjuru
Menusuk membilu mencari sisa-sisa kuasa Mu
Kenapa ada tangis yang diam-diam menyelinap malu
Mungkinkah rasa itu muncul  ketika takut ada pada  maha sayang Mu
Jangan pernah merasa kecil meski  kefanaan ini benar nyata

Aku sempat tinggi memancangkan tekad menggapai nirwana
Saat ragawi mencecap beribu nikmat yang tak lebih semesta
Ternyata hanya fatamorgana di tandusnya gurun kehidupan
Ada terus dahaga itu meski serangkum anggur di pelukan
Ada terus rasa kurang itu meski kamu sesakki diri dengan duniawi
Betapa ada takut atas azabmu Ya Rabbi
Aku kecil atas semua kuasa Mu

Malam tadi aku menangis Ya Allah
Saat takdir menjadi mainan Mu  yang penuh menyeluruh
Rahasia Mu menjadi makin tak teraba atas diriku
Atas mereka yang tadi selintas memainkan peran duniawinya
Yang masih tinggi memerankan dirinya padahal selepas titik
Tidak ada apa-apa lagi selain permainan maha Mu
Penyesalan selalu datang pada saat paling akhir sayang
Penyesalan itu menyesakkan

Yasin ……
Peluk aku ya Yang Maha Tinggi
Hangati aku dengan tatapan Mu
Rengkuh aku  dengan hidayahmu
Jangan biarkan nadi ini terus berdenyut hanya untuk membuat hina
Jangan lepas aku dalam gulita keperkasaan  syahwat ini
Jangan  pernah biarkan aku melepas diri Mu Ya Allah
Aku bisa menyesali kehidupanku selama ini
Sebab aku adalah titik yang makin tak berada di tatap Mu
Sebab aku adalah rapuh yang tidak ada di kuasa Mu
Ya Rabbi …………….
                                                                                                5.27    11/12 - 09

 
DAN APAKAH AKU MESTI MENANG

Maafkan aku karena cintaku penuh seluruh
Itu karena aku bahagia dalam peluk Mu
Menyanyangi Mu membuatku bahagia
Melenakan semua diri yang kini
Terpurukku atas kuasa Mu membuatku malu
Aku bahkan sempat menilai tinggi hati ini
Padahal  senoktah saja diri tidak ada peri di rahman Nya
Di rahmat Nya aku menggantung tinggi nuraniku

Sejuk kini adalah pencarianku selama ini
Semua karena “Allah telah menurunkan air [hujan] dari langit.
Maka mengalirlah air di lembah-lembah menurut ukurannya “
Betapa bahagia mengetahui ridho Mu atas pertaruhan mautku
Memungkasi sembilu yang dihujam tajamkan untuk noda
Aku pernah kalah oleh dina itu
Aku sempat hanyut dalam wangi nafas paginya
Dan atas nama DIA yang kuasa aku bisa bertempik selangit
Wahai indahnya di peluk Mu, di pelukku sejuta mer0na

Bahagia pagi ini adalah dua purba yang mewujud
binaran sisi hati betapa indah sinar mentari
Aku ingin berpuisi untuk Maha Penyayang Mu
Maha Pengasih Mu wahai setulus aku mencintai ibuku
Maaf aku mencoba tabah meski tangis itu diam-diam menyelinap malu
Ada kekuatan ngilu yang membuatku tersungkur pilu
Kembali dina menyeru menyerbu merengkuhku

Betapa bahagia mengetahui ridho Mu atas pertaruhan mautku
Dan apakah aku mesti menang ?

                                                                                                            8.52  11/12-09



MUSLIMLAH AKU

Rasulullah bersabda,
“Orang muslim adalah yang menjaga orang-orang muslim lainnya dari lisan dan tangannya.”

Dan aku terperangah terporosok dalam sekali
Gulita ini membuatku meradang
Kenapa selalu tidak pernah ada ikhlas diri untuk bahagianya
Apakah karena aku sempat mencintainya penuh seluruh

Junjunganku,
kenapa aku selalu tidak mampu merunut jalan lempang Mu  
padahal jelas yang bersinar itu bukan untuk diriku
juga dia
kenapa geragap selalu muncul saat ingin berbagi bahagia sesama
ternyata sujudku masih tertutup sembilu
yang tajam menghujam tadi malam di lekuk manisnya
bolehkah dia menjadi penjaga nurani ku wahai Sang

seperti roda perjalanan
yang menggelinding selalu itu mesti diikuti nurani
agar tidak terporosok di kelok kehidupan
dan karena aku mesti menjaga saudaraku
maka jagalah aku wahai Sang dari amuk kemungkaran
kemustahilan adalah aku dengan kefanaanku
sementara dzat Mu seluruhnya mengalir atas rahman rahim Mu
ijinkan aku memamah rembulan dihatinya wahai Sang
agar tidak ada lagi keraguan akan sucinya
suciku tercecer di pojok-pojok jalanan
di perkampungan itu bukan aku lagi yang ada
: tolong jaga aku wahai Sang dari sesat itu

Maka. saat semuanya membeban
Bolehkah aku tetap bangga dengan Mu  wahai
Meski aku
sempat gemetar tersungkur di pelukmu kemarin siang.

Kemarin
Semua menjadi membeban
Menyemak dalam gulitanya diri
Kenapa mesti ada keraguan dalam diri TuhAN
Sementara jelas-jelas yang fana adalah aku
Untukmu : tak teraba

                                                                                                                     11/5/2006
Didik M. Riyadi
Jl Candi Mutiara Selatan III / 304
RT 3 RW 6 Kalipancur – Ngaliyan
Semarang 50183
Telp. 024. 7609384 / 085 271 8682 56
No. Rek :
BRI  a/n Mochamad Riyadi S.Sos no.  3041-01-011664-53-1



Maafkan aku bila rengkuh sayangku hanya pilu
Sebab murkaku masih penuh seluruh
Senyum tulusmu seharusnya tidak lagi membeban
Hanya asmaNya yang sempat kurajut lewat liur semalam
Dan itu, selintasan yang kian tajam menusuk nurani
Selalu, aku bapakmu yang gagal menelikung mimpi pagimu
Untuk kuatasnamakan bubur ayam kesenanganmu


Duhai nestapaku
Aku gamang menatap jalan lempangmu sekarang
Itu karena terpurukku menjadi bebanmu sekarang
Aku bapakmu yang kian tidak mampu mewujudsyukurkan takdirku
Aku bapakmu yang kian dalam harus menggali lobang
Untukmu dan adikadikmu berperang dengan kesempatan
Untuk kalian semua menyelusuri lorong pencapaian  kehidupan
Aku begitu takut kalian terperosok dalam relung tak teraba itu
Aku begitu takut kalian dipermainkan indah itu
Layar itu berlalu dan geletarannya membilu, meninggalkan jejak yang  kian tak terhapuskan
Meski gema sholawatku menggemuruh membantai kelelakianmu
Hanya pantulannya yang memendar tidak mampu menembusi
Padahal sujudku bahkan sudah membantai bumi
Meruntuhkan segalanya kenapa tidak juga mampu membuatku sadar
Bahwa hanya Dia yang bisa
Bahwa hanya Dia yang mampu
Hanya Dia yang berhak untuk bermain dan mempermainkan mimpi
Kehidupan

Maafkan bapakmu anakku
Aku gagal menebar semai untuk rintisan jalan lempangmu
Aku belum berhasil mencabuti onak yang mungkin saja membuatmu tersuruk di gulitanya nurani
Itu karena aku masih harus mengejar rahman dan rahimNya
Lurusnya beban masih belum juga mampu aku sandang untuk mu
Ada dosa di kelokan itu yang bapakmu belum sanggup menindasnya
Ada noda yang masih membeban anakku
masih membeban

maafkan bapakmu, anakku


***

hanya untuk restuMu

semakin aku tahu
semakin aku kian tidak mampu menjaganya
semakin aku masuk
semakin aku terpuruk dan tidak pernah bisa keluar lagi


duhai
kenapa yang membeban selalu diatasnamakan keindahan
kenapa yang membusukkan hati selalu diimpi
kenapa selalu yang melenakan adalah neraka jahanam
apakah semua keinginan harus terus dipasung dengan azabMu
padahal sujudku ingin membangkitkan karuniaMu
apakah  itu karena tulusku masih belum penuh seluruh, wahai Sang

wujudku selalu ingin kuatasnamakan ridhoMu wahai Sang
kalimahMu ingin kujaga untuk memberi batas lepas hatiku
tapi kenapa aku mesti selalu gemetar setiap dengung itu mendayu
apakah karena ikhlasku hanya dilepasnya sudut ucap
benarkah aku harus menuntaskan permainan itu hanya untuk menjaga maha penyayangMu
maha pengampunMu sepertinya kian membelit dan sukar kuisap
apakah karena dosa itu masih terus kujaga padahal noda
wahai Sang, berikan azabmu dan setelah itu ampunkan aku

sajadahku, memang harus selalu terhampar lurus membujur kaku
tapi selalu gagal menundukkan kalimahMu
hanya kalimatkalimat kefanaanku, menggema dan menelikung
setiap raungan ronta atas pinta ampunanMu
sebagai manusia aku adalah sehinahina hambamu, seburuk segala
maka bolehkah aku lelap di pelukMu wahai Sang

wahai sang pengelana malam
jangan terus beri aku ketakutanku itu
yasinku, ayat kursi itu, menggeletar harus direlungku
demi menjaga ketabahanku, kelelakianku sebagai bapa atas anakanakku
demi menjaga nisbiku padahal dzatnya hampir tak terasa
teraba dan terlihatnya juga hanya dimentari
apa karena azabku hanya tinggal dipenentuan hari
berlabuhlah untuk restuMu, wahai Sang

jangan beri aku tahu yang lebih
jangan bebani aku ragu yang penuh
sebab aku hanya hambamu yang fana
sementara yang hakiki adalah milikMu
aku takut tidak mampu menjaganya
hanya itu

*****

kiAMATLAH AKU

Mestinya kita masih bisa bermain dengan kesempatan anakku
Mestinya kalian semua masih bebas berkelana di luasnya  harapan
Semua ijinku harusnya hanya untuk bahagiamu


Tapi kenapa mesti ada murkaNya
Murkaku harusnya hanya untuk nakal dan kanakmu
Wahai kenapa tidak pendosa itu saja yang Kamu nisbikan
Kenapa tidak megahmewahnya itu yang kamu leburkan
Apakah agar dosa makin tak berampun wahai Sang
Sementara yang dilereng itu harus dimumurkAN
Agar  cukuplah sudah dosa yang terbuat
Agar tetaplah sudah nurani menjaga hingga di akhir diri

Pendosa itu terus memamah egonya wahai Sang
Berlumurnya ucap hanya semu yang ditawarkan, citra saja yang diagungkan
Dan  itu selalu tidak pernah sampai di angan, tidak pernah ada
Akankah itu saja yang digulung oleh murkaMu wahai Sang
Akankah kotaku itu saja yang seharusnya kamu tenggelamkan
Leburkan wahai Sang dan buat generasi baru atasnya
Agar tetap terus terjaga firman dan kalimahMu
Agar tetap terus terbina akhlak muliaMu

Kiamatlah aku
Anakanakku belum lagi siap untuk menyerbu, mereka hanya bisa menyeru
Membunuhi setiap kesempatan, menawarkan kesejatian
Sementara alam telah dimurkai oleh Nya
Runtuhnya segala, membekaskan jejak panjang nodaku
Aku kian takut pada anakanakku
Aku takut


,,,,,,,


AMPUNILAH AKU

“Ya Allah ya Tuhan kami, kami telah aniaya diri kami sendiri. Jika tidak Engkau ampuni kami dan Engkau rahmati kami, niscaya kami ini termasuk orang yang merugi.”


Sebab hanya denganMu ya Allah, diriku lebur dan bisa manjati segala lereng terjal kehidupan
Hanya dengan Mu aku mesti mampu berbalas diri untuk yang suci
Begitu sengitkah aku mesti menempur  diri yAng ingin tinggi ini
Begitukah dambaku demi hidup yang indah dan abadi, wahai Sang
Segala kini memudar, meredup hanya karena yang amanah selingkuhi hati nuraninya
Apakah moksanya jiwa mulia itu sebab dari ketersinggungan yang Mulia sehingga berteriaknya Dia  hanya gemuruhnya yang membinasakan ?
Bukan hanya sayang, tapi semuanya, semuanya pasti melebur dan yang melenggang adalah keabadian atas indahnya hati dan mulianya diri
Tidak sedikitkah terbersit jiwa nisbimu demi pencapaian itu wahai
Sebab yang terpuruk sebenarbenar dzatMu yang merugi
dan aku bersimaharaja rela yang sedang merugi
aku takut azabMu melamur di mata sementara aku belum mampu menekan sujudku dengan khusyuk Tuhanku
aku takut seluruh meluruh

wahai
aku belum lagi sempat mendoakan ibu bapakku
aku belum lagi mampu bersuci diri
gemeretaknya porosMu  sepertinya jengkelMu atas umat durhaka  yang senang mempermainkan firmanMu
begitu saja lantas semuanya mumur, tidak ada yang mampu mengatasi mahaMu wahai Sang
Maharajalah Kamu atas kekinian yang makin mengarus ke hulu itu
Maharajalah Kamu
Di saat itu, berilah arti pada hidupku  agar tidak terus menjadi hambamu yang merugi
Ampunilah aku

;;;;;;;;;;;;;;;;