InDAhnYa BeRBAgI

Selalu ingin berbagi, itulah pustaka CONAN.
Saat ada amanah di diri, maka itu adalah perjuangan untuk berbagi dengan tulus dan ikhlas kepada sesama.
Selamat datang semuanya.
Saat kalian merasa harus berbagi, apapun itu, maka disinilah tempatnya.
Sebab, berbagi itu ibadah. Dan ibadah itu surga jaminannya.

Sabtu, 07 Mei 2011

PUISI UNTUK GURU



UNTUKMU GURUKU
BUKAN PILU,  TAPI RASA RINDU YANG AKAN

( Kepadamu guruku
bukan rasa pilu ini yang kami maksud persembahkan
tapi rindu menggebu yang terus menyeru, terus menyerbu
meski pisah ini tetap menjadi, menghantar angan dan ingin ku, kami seutuhnya )

saat itu
datangku menghantar laksaan polos ini, ragu, tidak ada apa-apanya aku
saat itu, nurani dan jiwa ini adalah sekosong-kosong yang perlu kamu rengkuhi
aku, sebenar-benar musafir di belantara kekosongan yang melingkup, menyeluruh
aku adalah anak kecil dengan ingus dan angus yang mencoreng ketidakperluan
saat itu, aku menyerahkan diri padamu, untukmu, demi aku menjadi manusia seutuhnya

waktu yang kemudian merentang tajam, membunuhi satu satu yang bathil, yang khufur
yang mengarus dan menghanyutkan itu, kamu ketat peluk aku dalam nur jalan Nya
kamu, guruku, menimpali kenakalan, kebandelanku dengan senyum sendu ikhlasmu
meski aku tahu kuali di dapurmu  itu hampir tersuruk, oglak aglik sepertinya ingin njomplang
dan anak-anakmu belum lagi kamu beri sangu
senyummu itu guruku, teduh matamu itu guruku
aku mengalir menghanyut dan minum selaksa ilmu yang kamu tabur tanpa ragu
aku mulai mengenal arti kebajikan, sebenar-benar kebaikan di jalanNYa
aku mulai mengerti arti damai jiwa, sebaik-baik pencapaian kemanusiaanku
aku menjadi si kecil dengan asa yang melepuh guruku, angan dan inginku
aku anakmu yang lain, membesar dan sepertinya itulah pencapaian tinggi atasku

guruku
aku masih belum punya apa-apa yang bisa aku banggakan kepadamu, saat ini
aku masih belum bisa memberi arti lebih atas bertahun pengorbananmu itu
aku masih gamang saat ini guruku, ilmuku masih belum lagi cukup
ijinkan aku guruku, beri ikhlas sejatimu itu
penuhi aku dengan indahnya teduhmu itu  guruku
agar saat sujudku yang sudah membumi ini , terdorong oleh geletaran restumu
agar aku bisa menjadi apa yang kamu inginkan, kesejatian yang meninggi
ternyata, kamulah guruku, orang tua yang sebenar-benar memberiku arti
memberi aku wujud yang bahkan orang tua sejatiku meragu


guruku
ijinkan aku, saat ini, detik ini
mempersembahkan apa yang bisa aku haturkan
kalam ini guruku akan menjadi puisi rinduku atasmu
atas marahmu, akulah sebenarnya yang gagal memenuhi hasratmu
dukamu itu, airmata yang kamu sembunyikan di balik binar harap itu guruku
saat ini kukenang sebagai lampiasan kesalmu atas ulah dan alahku, kami.
guruku, jangan iringi langkah dewasaku nanti dengan kesumat yang mungkin memaku tajam di relung nuranimu ya ?
aku akan benar-benar  menyesali kehidupanku selama ini guruku
kalau pergiku dari rengkuhmu, masih menyisakan bara  di dukamu selama ini
maafkanlah aku guruku, maafkan seruku mencari kejatidirian itu
maafkan aku  apabila selama ini, aku menjadi senakal kesalmu atas peluh keluhmu
maafkan aku guruku

guruku
ijinkan aku tetap merangkai mimpi yang kamu hantarkan 3 tahun ini
tetap beri aku teduh itu, ikhlas itu bolehkan menjadi jalanku guruku ?
senyummu itu guruku, ijinkan aku pakai demi runutan masa depanku
dan ini,  puisi ini guruku
adalah dukaku, angan inginku merindu segala yang ada padamu
tulusnya kamu, itulah yang membuatku ragu segera menghambur
maka, maafkan aku guruku
maafkan bila aku tidak bisa menjadi seperti yang kamu mau
maafkan aku
maafkan.

Didik m. Riyadi = 07.03 : 5/5/2011