Selasa, 25 Januari 2011

AKU DIHUJAT ! He he he

DUH...
Aku mau ngudoroso nih.
Kepada semua anak-anakku, juga banyak bapak / ibu guru, ortu dan lainnya yang mendukung sepenuhnya saya, saat menggelar Lomba Cipta Puisi Anak. Saya, didik m. riyadi, dalam kesempatan ini memohon maaf kepada kalian semua. Saya pribadi merasa amat sangat berdosa sekali, saat tidak bisa segera menggelar lomba puisi ini. Saya, terlepas dari semuanya, harus menguatkan kembali niat, tekad dan semangat  saya menggelar lomba gratisan dan tidak mendatangkan pemasukan dana sama sekali bagi saya itu.

Kenapa ? Ada apa ?
Saya sebenarnya malu membuka masalah ini kepada kalian semua yang sudah begitu baik hati itu. Tapi agar semuanya jelas, dan saya bisa kembali menguatkan niat, tekad dan semangat ikhlas saya, saya akhirnya perlu untuk menjelaskannya disini,

Begini.....
Selepas publikasi di media massa atas penyerahan hadiah lomba jilid 4 dan pelatihan membaca puisi di aula RS Hermina kemarin, keluar. Beberapa SMS tidak jelas yang mempertanyakan dan sedikit curiga, muncul di HP saya. Beberapa email dari orang yang tidak saya kenal juga hadir di email saya. Telepon dengan nada sedikit menghujat juga harus saya terima. Semuanya mempertanyakan banyak hal terkait lomba. Padahal semuanya sudah jelas, hadiah buku bacaan akan kita bagi selepas 10 seri lomba selesai. Kenapa bisa begitu ? Karena, lomba ini adalah lomba gratisan, artinya tidak ada pemasukan sama sekali ke saya dari sisi dana, maka pengadaan hadiah buku, otomatis harus saya ambil dari kocek sendiri. Dan karena harus dari kocek sendiri, sementara ada 40 sekolahan dari 4 seri lomba yang sudah berjalan,  yang harus mendapatkan hadiah buku bacaan, maka buku yang akan dibagikan juga belum seberapa banyak. Maksud saya dengan akan membagikan hadiah di akhir lomba, akan ada buku tambahan dari upaya saya meminta bantuan banyak pihak. Begitu.
Demikian juga dengan hadiah tabanas dari bank Jateng. Semuanya sudah tersedia dan disediakan untuk 100 pemenang. Dan hadiah itu baru akan saya bagikan begitu acara lomba selesai. Begitu.
Dana untuk 100 piala tetap juga saya yang harus mengadakannya. sementara tropi bergilir dari Gubenur, walikota dan Kadiknas dan lainnya, semuanya sudah dibantu oleh mereka. Semuanya sudah ada dan tersedia, tinggal membagi.

Hehehehhe
Semua kata tanya yang ditujukan ke saya, ternyata membuat semangat saya mengendor. Niat ikhlas untuk membantu anak-anakku  mendapatkan kebanggaan, sedikit meluntur. Saya ternyata harus merevitalisasi ego dan harga diri saya, yang sempat terhempas di titik nadir itu. Alhamdulillah, banyak anakanak seperti Marco, Indah, Vinca, Hanifa, Hanum dan lainnya, yang terus bertanya dan bertanya, terus berharap dan mengharap akan ada seri berikutnya di lomba ini. Yang kemudian kembali memacu niat dan semangat saya itu. Insyaallah awal Februari, lomba jilid 5 akan siap untuk kembali digelar.

sekali lagi, kepada anak-anakku, kepada bapak / ibu guru, para orang tua yang mendukung semua kegiatanku itu, saya pribadi memohon maaf, apabila pelaksanaan lomba seri ke 5 mundur. Insyaallah awal Februari nanti, semua akan kembali berjalan sebagaimana biasanya, sampai seri ke 10 selesai dan hadiah dibagikan serta buku antologi puisi bisa terbit sebagaimana saya janjikan.


terimakasih atas semuanya
terimakasih atas semuanya

didik m. riyadi