SEKARANG, mulai meninggalkan dunia jurnalisme. Masuk ke wilayah pengabdian, menjadi pengajar di beberapa SD/SMP. AKtif menjadi salah satu dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Semarang, Jl. Wolter Monginsidi 119 Semarang.
Juga memegang Lab. Cetak, dengan produk rutin bulanan Tabloid Mahasiswa BENTENG KAMPUS,sebagai sarana interaksi dan komunikasi pelajar mahasiswa Semarang dan sekitarnya. Produk sampingan, menerbitkan beberapa buku tulisan para dosen, seperti :
1. KOMUNIKASI POLITIK, politisasi Komunikasi, tulisan Drs Gunawan Witjaksana M.Si ( Ketua
STIKOM Semarang ).
2. CARA GAMPANG JADI WARTAWAN : tulisan Drs Didik M. Riyadi ( dosen STIKOM )
3. CARA SEDERHANA DAN MUDAH BIKIN MEDIA SEKOLAH
Tip n trik media sekolah tetap eksis. : tulisan Drs Didik M. Riyadi
4. MENULIS PUISI ITU MENYENANGKAN : tulisan didik m. riyadi
5. ANTOLOGI PUISI : Dengan Dirimu Kutemukan Diriku dan Sisa Hidupku : tulisan didik m. riyadi
6. GURU MENJADI PENERBIT
7 Langkah Sederhana Menjadi Penerbit Mandiri : tulisan didik m. riyadi
7. ANTOLOGI GEGURITAN : DHUDHAG SEMARANG
Kumpulan puisi bahasa Jawa bareng Widiyartono R ( Redaksi harian Wawasan ) dan Widyo Babahe
Leksono.
Juga memegang Lab. Cetak, dengan produk rutin bulanan Tabloid Mahasiswa BENTENG KAMPUS,sebagai sarana interaksi dan komunikasi pelajar mahasiswa Semarang dan sekitarnya. Produk sampingan, menerbitkan beberapa buku tulisan para dosen, seperti :
1. KOMUNIKASI POLITIK, politisasi Komunikasi, tulisan Drs Gunawan Witjaksana M.Si ( Ketua
STIKOM Semarang ).
2. CARA GAMPANG JADI WARTAWAN : tulisan Drs Didik M. Riyadi ( dosen STIKOM )
3. CARA SEDERHANA DAN MUDAH BIKIN MEDIA SEKOLAH
Tip n trik media sekolah tetap eksis. : tulisan Drs Didik M. Riyadi
4. MENULIS PUISI ITU MENYENANGKAN : tulisan didik m. riyadi
5. ANTOLOGI PUISI : Dengan Dirimu Kutemukan Diriku dan Sisa Hidupku : tulisan didik m. riyadi
6. GURU MENJADI PENERBIT
7 Langkah Sederhana Menjadi Penerbit Mandiri : tulisan didik m. riyadi
7. ANTOLOGI GEGURITAN : DHUDHAG SEMARANG
Kumpulan puisi bahasa Jawa bareng Widiyartono R ( Redaksi harian Wawasan ) dan Widyo Babahe
Leksono.